Digital Marketing

Digital Marketing

 


Kebutuhan Digital Marketing sangat penting bagi entrepreneur muda karenakemajuan teknologi informasi dan komunikasi di era destruktif ini hal yang wajib dan harus dipahami serta lakukan sebagai strategi pemasaran di dunia kewirausahaan. Kemudian pada masa pandemic sekarang ini membuktikan betapa pentingnya digital marketing bagi dunia kewirausahaan, media digital menjadi satu-satunya solusi pemasaran ketika cara konvensional tak dapat dilakukan pada masa pandemic sekarang. Berdasarkan data yang ditampilkan dalam video “Digital Marketing – Part#1” pengguna internet di Indonesia lebih dari 150 juta orang mengakses internet dan aktivitas media sosial. Hal ini bisa menjadi gejala positif yang harusnya dipandang entrepreneur sebagai peluang, media digital harus menjadi pertimbangan sebagai strategi pemasaran bukan media konvensional lagi. Berdasarkan data berikutnya, rata-rata orang menghabiskan menggunakan gadget untuk mengakses internet sebanyak lebih dari 8 jam dalam sehari, tak seperti cara konvensional yang menaruh iklan dalam billboard atau brosur, kita hanya bisa melihat iklan tersebut hanya sesaat saja. Ini membuktikan kalau media digital menjadi tempat baru yang wajib sebagai strategi pemasaran dalam dunia wirausaha. Pada masa pandemic ini tentu mengakselerasi penggunaan media digital, ketika semua aktivitas kita dibatasi maka semakin banyak waktu yang dihabiskan untuk mengakses internet dan media sosial, ini jadi sebuah peluang secara global bahwa penggunaan media digital ini menjadi kebutuhan utama bagi semua konsumen yang ada. Kemudian ditunjukkan beberapa platform digital yang banyak digunakan orang-orang, mulai dari youtube, whatsapp, facebook, Instagram, line dan sebagainya. Platform-platform di atas bisa menjadi pertimbangan bagi seseorang yang mau mulai merintis usahanya ketika ingin mengiklankan suatu produknya.


Ketika berbicara tentang digital marketing, maka kita sedang berbicara tentang strategi agar usaha dapat menjadi tumbuh berkembang, lebih dikenal, dan agar berdaya saing. SOSTAC Marketing Diagram digunakan untuk situation analysis, objectives, strategy, tactics, actions, dan control. Pertama, kalau kita mau menggunakan digital marketing maka yang diperlukan adalah “situation analysis”. Dalam situation analysis, kita melakukan pengecekan mengenai siapa diri kita, apa yang kita lakukan, dan bagaimana kita berinteraksi. Setelah itu kita harus membuat tujuan (objective), seperti apa yang harus dicapai. Kemudian kita harus membuat strategi (strategy) agar kita bisa dapat mencapai tujuan yang sudah kita tentukan tadi. Setelah sudah membuat dan mematangkan strateginya, kita memerlukan taktik (tactics), mengenai bagaimana cara-cara generic yang dilakukan untuk mencapai tujuan tersebut. Kemudian kita bisa untuk memulai “actions” mengenai detil-detil dari taktik sebelumnya. Di akhir kita perlu melakukan adanya control, bagaimana kita memonitor performa kita. Apakah langkah-langkah yang sudah disusun, strategi yang kita buat, action yang kita lakukan, sudah cukup bisa memenuhi target yang kita rancang di awal.


Dalam situation analysis, ada beberapa poin yang harus diperhatikan:

  • Goal performance (sell, serve, save, speak, sizzle)
  • Customer insight
  • E-marketplace SWOT, Apa saja kekuatan, kelemahan, kesempatan, dan ancaman yang dihadap
  • Brand perception
  • Internal capabilities and resources


Kemudian dalam objectives, ada poin 5s harus juga harus diperhatikan:

  • Sell, customer acquisition
  • Serve, customer satisfaction
  • Sizzle, site stickiness
  • Speak, trialogue
  • Save, quantified efficiency gains


Lalu dalam strategi ada beberapa hal yang harus diperhatikan seperti:

  • Segmentasi, target dan positioning
  • OVP (online value proposition), value apa yang diunggulkan dibanding dengan yang lain
  • Sequence (kredibilitas dari suatu produk)
  • Integration (consistent OVP) dan database
  • Tools (web functionality, e-mail, IPTV, dan sebaginya), channel apa saja yang digunakan


Ketika membicarakan tactics yang merupakan detil dari strategi:

  • E-marketing mix, termasuk: communications mix, social networking
  • Detil dari kontak strategi
  • e-campaign initiative schedule


Kemudian dalam actions, mengenai hal apa yang akan kita lakukan:

  • Responsibilitas dan struktur
  • Internal resources dan skill
  • External agencies


Terakhir adalah control, tentang bagaimana memonitor performa kita, dalam control kita juga harus mengatur key performance indicator:

  • 5s + web analytics – KPI
  • Mystery shopper
  • Survey customer satisfaction
  • Site visiton profiling
  • Frequency of reporting
  • Process of reporting and actions


Itu semua di atas merupakan penjelasan dari SOSTAC marketing plan model, yang memiliki enam langkah diantaranya, Situation, Objectives and Strategy, Tactics, Action dan Control.

Pertama ada situation analysis yang berarti ‘ada di mana kita sekarang?’

Kedua adalah Objectives, artinya ‘kita mau ke mana?’

Ketiga yaitu Strategy, yang berarti ‘bagaimana kita ke sana?’

Keempat adalah Tactics, yang diartikan penggunaan taktik apa yang dilakukan

Kelima yaitu Actions, maksudnya adalah apa yang akan dilakukan untuk mencapai tujuan semula.

Terakhir adanya control, diperlukan untuk memonitor performa dan melihat apa yang dilakukan sudah sesuai dengan apa yang direncanakan.

 

Kerangka dari SOSTAC:

  • Didasarkan pada apa yang terjadi di pasar perusahaan, yaitu berpusat pada pelanggan dan meninjau pentingnya calon mitra, pemberi pengaruh, dan pesaing (dalam situasi tersebut).
  • Memiliki tujuan yang jelas untuk mencapai visi masa depan - terutama penting untuk pemasaran digital (dalam Objectives).
  • Memberikan arahan strategis yang jelas dan fokus untuk mencapai tujuan Anda (dalam Strategi).
  • Ini merangkum teknik pemasaran yang akan digunakan untuk mencapai Strategi Anda (dalam Taktik).
  • Memiliki metode pelacakan dan peninjauan untuk menjaga strategi tetap pada jalurnya saat Anda menerapkannya (dalam Tindakan dan Kontrol).


Ketika menggunakan SOSTAC untuk digital marketing ada hal yang harus diperhatikan, yaitu:

  • Ini tidak secara khusus merujuk pada aktivitas digital marketing.
  • Tahap Penetapan Sasaran berkaitan erat dengan situasi dan kendali saat meninjau kinerja dan menetapkan sasaran peninjauan, jadi ini mungkin perlu digabungkan.
  • Perbedaan antara strategi dan taktik tidak jelas, sebagian besar strategi digital sebenarnya adalah inisiatif komunikasi taktis.


Berbicara digital marketing dalam waktu sekarang ini sudah menjadi hal yang wajib di dunia wirausaha, apalagi pada masa pandemic sekarang yang mengakselerasi orang untuk menggunakan internet lebih massive saat ini. Dilihat dari data yang tadi sudah dijelaskan di atas, sekarang orang lebih banyak menghabiskan dirinya untuk menggunakan internet serta media sosial menjadikan sebuah peluang untuk strategi pemasaran. Wirausaha harus lebih memerhatikan segmen media digital ini sebagai medium untuk pemasaran.


Dalam menerapkan digital marketing, kita bisa menggunakan sistem perencanaan SOSTAC karya PR Smith yang merupakan salah satu dari Top 3 Model Marketing di dunia berdasarkan poling suara dalam the Chartered Institute of Marketing. Dengan SOSTAC, kita akan melakukan analisis situasi yang ada di sekitar bisnis, menentukan tujuan yang berdasarkan analisis situasi, kemudian merencanakan strategi-strategi yang diperlukan demi mencapai tujuan awal, lalu membuat taktik yang merupakan turunan detil dari strategi, serta menetapkan pelaksanaan dan waktu ketika menggunakan strategi serta taktik tersebut, terakhir adalah kita melakukan control serta evaluasi mengenai kegiatan yang kita lakukan, apakah sudah sesuai dengan jalur yang kita bangun di awal.


2 komentar