Under Radar: Monster
Review Under Radar
Film teranyar karya Hirokazu Kore-eda yang masuk dalam
nominasi Palme d’Or dan memenangkan nominasi best screenplay - 2023
Cannes Film Festival. Track record sang sutradara tidak perlu diragukan lagi,
di mana pada film-film sebelumnya yang masuk ke dalam nominasi Palme d’Or dan
bahkan memenangkan nominasi tersebut pada tahun 2018 dengan karyanya yang
berjudul Shoplifters. Pada saat ini Monster sedang tayang di Indonesia
(pada saat tulisan ini dibuat).
Plot
Berlatar di Jepang, seorang anak laki-laki yang
tinggal berdua dengan ibunya bernama Minato, di awal film diperlihatkan kalau
Minato memiliki permasalahan di kehidupan sekolahnya. Mengetahui perilaku
anaknya yang tiba-tiba berubah, sang ibu langsung meminta pertanggungjawaban
kepada pihak sekolah dengan mendatangi kepala sekolah. Bukannya mendapatkan
jawaban, pihak sekolah seakan menutup-nutupi akan alasan Minato berperilaku
aneh. Pada momen ini, sang ibu mulai mencari tahu seorang diri akan alasan
anaknya bertingkah laku aneh. Sebenarnya apa yang menyebabkan Minato menjadi
aneh? Pertanyaan itu menjadi premise awal film ini.
Sudut Pandang
Mendengar premise film di atas, mungkin akan
tergambarkan kalua film ini memakai sudut pandang dari Ibu Minato. Dalam Monster,
akan ada tiga perspektif yang disajikan, mulai dari sisi ibu, guru sekolah, dan
Minato sendiri. Pada saat jalannya film, sebagai penonton pasti akan langsung
menilai pada saat diceritakan melalui satu sudut pandang. Kita mungkin akan
berpikir kembali pada saat melihat kejadian melalui kacamata orang lain.
Penulisan yang baik ini telah membagi film menjadi tiga sudut pandang.
Dengan pace & story telling film
yang lamban, kita akan lebih terfokus terhadap karakter-karakter penting seperti
Minato dan ibunya, guru sekolah, dan bahkan ibu kepala sekolah. Gaya slow
burn ini memberikan kesan seperti setiap rahasia akan terungkap satu per
satu. Ditambah background music yang disertai dengan musik piano dan
terompet yang dimainkan dengan perlahan menambahkan atmosfer yang tenang namun
menegangkan.
Verdict
Sama seperti judulnya “Monster” kita akan terus berpikir ulang apa yang dimaksud dengan monster, siapakah monster itu, dan apakah kita harus takut dengan monster itu. Dengan disuguhkan tiga sudut pandang kita akan menyadari bahwa setiap manusia memiliki kebenaran dan perspektifnya sendiri, tergantung kita melihat dari kacamata siapa. Hal ini memunculkan pemahaman bahwa pandangan terhadap 'monster' dapat berbeda tergantung dari sudut pandang masing-masing.